laman

Selasa, 03 Mei 2011

gambar spektakuler terciptanya badai matahari

alt
Wilayah bercahaya cerah dekat horison ini adalah gugusan bintik-bintik matahari besar yang bergerak pada permukaan matahari—bahkan wilayah yang dianggap sejuk dan gelap memiliki suhu ribuan derajat Celcius.(TRACE Project NASA)
Gambar menakhjubkan ini menunjukkan gugusan bintik besar matahari yang bergerak di seluruh permukaannya.
Yang terlihat sebagai wilayah dengan pancaran sangat cerah di dekat horison adalah AR 9169, gugusan bintik matahari dari siklus akhir matahari.
Bahkan secara relatif, wilayah yang gelap dan dianggap sejuk, suhunya mencapai ribuan derajat Celcius.
Namun gas dengan cahaya cerah yang mengalir di sekitar bintik-bintik matahari itu memiliki suhu lebih dari satu juta derajat Celcius.
Secara logis penyebab suhu tinggi tidak diketahui, namun diduga terkait dengan perubahan magnetik secara cepat yang melingkari saluran plasma pada matahari.
AR 9169 melintasi matahari selama September 2000 dan melemah dalam beberapa minggu.
Gambar ini disajikan pertamakalinya oleh satelit Transition Region and Coronal Explorer (TRACE) NASA.
Beberapa kemungkinan akan terciptanya gangguan dari ruang angkasa semakin kuat tahun ini karena matahari sedang memasuki masa paling aktif selama periode 11 hingga 12 tahun siklus alaminya. Masa maximum matahari paling akhir terjadi pada 2001.
Dunia mendapat imbas akibat daya ledak matahari pada Februari lalu, ketika letusan matahari paling kuat dalam lima tahun ini mengirim semburan akibat peluncuran cepat plasma yang melaju ke bumi dengan kecepatan 580 mil per detik.
Badai ini menciptakan aurora spektakuler dan mengakibatkan terganggunya komunikasi radio.
Badai antariksa bukan hal yang baru. Peristiwa ini pertama kalinya dicatat oleh astronom Inggris, Richard Carrington pada 1859.
Badai geomagnetik matahari lainnya telah diamati dalam beberapa dekade terakhir.
Salah satu peristiwa badai matahari besar terjadi pada 1972, hingga memutuskan komunikasi telepon jarak jauh di negara bagian Illinois, ujar NASA.
Ledakan besar matahari serupa terjadi pula pada 1989 dan telah memprovokasi badai geomagnetik yang mengakibatkan pemadaman listrik di seluruh provinsi Quebec, Kanada, menurut Badan Antariksa AS, seperti dilansir Daily Mail (11/4) lalu. (Erabaru/DM/sua)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar